Kamis, 13 Februari 2014

Teknologi Menakjubkan Di Iron Man

1. Informasi Di Depan Mata (Kacamata Iron Man)
 Saat menggunakan baju tempurnya, Tony Stark (Iron Man) dapat melihat semua informasi di layar dengan tembus pandang. Saat ini teknologi yang begitu serupa sudah ada.

Ide tersebut terwujud dari produk Kacamata Milik Google, yaitu : Google Glass, dimana pemakai dapat merasakan sensasi seperti Tony Stark yang bisa mencari informasi apa saja di depan matanya langsung.

Mengapa demikian? Alasannya adalah, karena internet yang terhubung di Google Glass memungkinkan mencari informasi apapun di layar kacamata penggunanya.

2.Replusor Ray Glove (Senjata Laser dari Tangan Iron Man)












Salah satu senjata yang selalu digunakan oleh Iron Man adalah repulsor ray. Semacam sinar laser yang ada di tangan di baju tempurnya.

Nah, salah satu teknisi laboratorium di Jerman, Patrick Priebe, menciptakan senjata yang mirip repulsor ray dari si milyarder playboy tersebut.
Bentuknya sederhana dan dipasangkan di tangan. Kekuataan energinya sendiri berasal dari bateri litihium-ion, yang dipasangkan di punggung tangannya.
Replusor buatan Priebe ini mampu mengeluarkan sinar laser warna biru.


3.Pengendali Barang Dengan Pikiran

Di beberapa adegan, Tony Stark memamerkan bagaimana armornya bisa dikendalikan dengan luwes hanya dengan pikiran dari jarak jauh. Di dunia nyata, itu segera terwujud.

Dikembangkan oleh Samsung Emerging Technology Lab dengan Roozbeh Jafari yang merupakan profesor di University of Texas, kolaborasi mereka memungkinkan menggerakkan gadget dengan pikiran.

Sebagai langkah awal, Samsung ingin membuat aplikasi yang memungkinkan pengguna terhubung dengan gadgetnya melalui gelombang pikiran. Melalui aplilkasi ini pengguna dapat memutar lagu, mengganti trek, membuka aplikasi, mematikan dan menghidupkan tablet, serta beberapa fungsi lainnya.

Percobaan ini pun sukses dilakukan dengan menggunakan perangkat pembaca gelombang pikiran. Bentuknya seperti topi, namun di situ terdapat elektroda EGG yang dipakai untuk menerjemahkan perintah dari pikiran agar bisa dieksekusi di tablet.

“Menemukan cara baru berinteraksi dengan gadget adalah tujuan utama proyek ini. Beberapa tahun yang lalu hanya tombol kecil yang menjadi satu-satunya cara untuk mengontrol telepon, namun kini pengguna dapat menggunakan suara, sentuhan, gerakan, dan gerakan mata untuk berinteraksi dengan perangkat mobile,” kata Insoo Kim, insinyur Samsung yang mempelopori proyek tersebut.
Hingga saat ini aplikasi tersebut masih terus disempurnakan, dan belum diketahui kapan kira-kira inovasi ini bisa digunakan oleh masyarakat luas.

Semoga saja dengan adanya teknologi - teknologi terbaru ini kita dapat lebih mengembangkan sistem kerja menggunakan robot untuk kehidupan manusia dengan tujuan yang benar tanpa disalahgunakan.

From :Bisnis jeunesse

1 komentar: